Minggu, 22 Agustus 2010

belajar menjadi taqwa

suatu ketika Malik al asyja'i menghadap rosulullah SAW. beliau meminta nasihat atas kegundahan hatinya, sebuah pemasalahan yang menurutnya sudah tidak adalagi solusi. saat itu anak kesayangan beliau Auf bin malik r.a ditawan oleh musuh. Lalu nabi menyuruh malik untuk memperbanyak dzikir kepada Allah dengan mengucapkan lahaula wala quwwata illa billah. ajaib! tidak berapa lama setelah itu, auf bin malik bisa melepaskan diri dan beliau kembali dengan membawa unta-unta yang banyak. sang ayyah sangat bersyukur lalu menghadap nabi. nabi turut bersyukur dan mengijinkan unta-unta tersebut dimanfaatkan. kisah ini menjadi asbabun nuzul(sebab turunnya) ayat :

" Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. dan (Allah) akan mengaruniakan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka"QS at thalaq 65:2-3

setiap kita punya masalah dan setiap kita juga butuh rezeki. solusi dan rezeki,2 hal inilah yang menjadi sebab banyak orang stress dan mengakhiri hidupnya. ini terjadi karena mereka jauh dari Allah. lalu bagaimana menjadi taqwa?

suatu ketika Umar bin khatab pernah bertanya kepada Ubai bin kaab tentang taqwa. ubai berkata " pernahkah kamu berjalan di jalan yang penuh dengan duri?"apa yang kamu lakukan?" Umar menjawab " aku berhati-hati dan bersungguh-sungguh" (syammartu wajtahadtu). Ubai menjawab " itulah taqwa" dari jawaban ini bisa kita simpulkan, bahwa taqwa adalah bersikap hati-hati dan bersungguh-sungguh dalam kehidupan.

out come puasa adalah menjadikan diri kita bertaqwa. artinya puasa menjadi tempat latihan buat kita untuk bisa berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam hidup. hati-hati agar tidak terjebak dalam persoalan haram dan subhat, dan bersungguh-sungguh dalam beramal baik dan menjalankan perintahNya.

semoga puasa kali ini bisa lebih baik, dan ada azzam yang kuat untuk merubah diri kita menjadi pribadi yang bertaqwa. selamat berpuasa yang berkualitas! dan selamat berubah!

1 komentar: